f
g+
Bio Edukasi.com

Jurnal Tumbuhan Pekarangan Bermanfaat Obat Pada Masyarakat Lokal Etnis Batak Angkola-Mandailing Di Desa Tanjung Julu

Monday, April 13, 2015 comments Komentar

Author : Marina Silalahi
Email : marina_biouki@yahoo.com
Terbit : 14 April 2015
Judul : Tumbuhan Pekarangan Bermanfaat Obat Pada Masyarakat Lokal Etnis Batak Angkola-Mandailing Di Desa Tanjung Julu, Kecamatan Penyabungan Timur, Sumatera Utara.




TUMBUHAN PEKARANGAN BERMANFAAT OBAT PADA MASYARAKAT LOKAL ETNIS BATAK ANGKOLA-MANDAILING DI DESA TANJUNG JULU, KECAMATAN PENYABUNGAN TIMUR, SUMATERA UTARA

Marina Silalahi1, Nisyawati2, Eko Baroto Walujo3, Jatna Supriatna2
1Departement of Biology Education, Faculty of Education and Teacher Training, Universitas Kristen Indonesia, Cawang, 13510, Indonesia, email marina_biouki@yahoo.com
2Departement of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
3Division of Botany, The Indonesian Institute of Science, Cibinong, Bogor, 16911, Indonesia


ABSTRAK

Pekarangan merupakan lanskap yang dimanfaatkan masyarakat lokal sebagai salah satu tempat perolehan tumbuhan obat. Penelitian tumbuhan pekarangan bermanfaat obat pada masyarakat lokal Batak Angkola-Mandailing di desa Tanjung Julu dilakukan untuk mendokumentasikan spesies tumbuhan obat pekarangan sebagai langkah awal untuk konservasi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan etnobotani dengan metode survei, wawancara, dan eksplorasi. Sebanyak 30 pekarangan dieksplorasi dan 30 responden diwancara secara intensif dan mendalam. Sebanyak 55 spesies tumbuhan obat yang terdistribusi dalam 43 genus dan 26 famili ditemukan di pekarangan yang dimanfaatkan untuk mengatasi sebanyak 19 macam penyakit. Zingiberaceae, Rutaceae, Asteraceae, dan Euphorbiaceae merupakan famili dengan jumlah spesies paling banyak, dengan jumlah 11, 8, 5, dan 4 secara berturut-turut. Tumbuhan obat pekarangan yang ditemukan dimanfaatkan juga sebanyak 18 spesies sebagai komoditas ekonomi, 11 spesies sebagai sayuran, dan sebanyak 9 spesies sebagai tanaman hias.
Kata kunci: tumbuhan obat, pekarangan, Batak Angkola-Mandailing.


ABSTRACT

Home garden is a landscape that utilized local communities as one of the sourcing of medicinal plants. The study of medicinal plants in home garden on local communities Angkola-Mandailaing sub-ethnic in Tanjung Julu village done to document species of medicinal plants garden as a first step for conservation. The study was conducted with ethnobotany approach with survey methods, interviews, and exploration. A total of 30 home garden and 30 respondents interviwed through intensively and depth. A total of 55 species of medicinal plants were derived in 43 genera and 26 families are found in the home garden that used to cope with as many as 19 kinds of diseases. Zingiberaceae, Rutaceae, Asteraceae, and Euphorbiaceae are families with the most number of species, which are 11, 8, 5, and 4, species respectively. The medicinal plants in home garden that founded as much as 18 species were also utilized as an economic commodity, 11 species as a vegetable, and as many as nine species as an ornamental.
Key words: medicinal plants, home garden, Batak Angkola-Mandailaing.


View Jurnal full text :




Download jurnal secara lengkap di bawah ini :











Bagikan Artikel :
 
Didukung Oleh : YUSOFT™ | Kota Serbalawan
Copyright © 2013. Bio Edukasi.com - All Rights Reserved
Webstite Mahasiswa Biologi Universitas Simalungun
Template Created by Mastemplate | Creating Website
DMCA.com