f
g+
Bio Edukasi.com

Kingdom Monera: Eubacteria dan Archaebacteria

Saturday, January 12, 2013 comments Komentar

Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Monera meliputi sebagian besar prokariotik (yaitu tidak punya inti sel. Oleh sebab itu, nama lainnya adalah Prokaryota atau Prokaryotae. 

Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru. 

Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.
Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera adalah Eubacteria dan Archaebacteria. Keduanya merupakan organisme prokariotik. Kelompok yang paling primitif, Archaebacteria, saat ini mulai terbatas keberadaannya. Namun, tetap dapat ditemukan di tempat tertentu, seperti sumber air panas dan daerah yang konsentrasi oksigennya rendah.
image

Organisme prokariotik merupakan organisme yang inti selnya belum memiliki membran inti. Adapun organisme eukariotik,   sudah memiliki membran inti. Untuk memperjelas perbedaan antara organisme prokariotik dan eukariotik, perhatikan Tabel  berikut (Campbell, 1998: 509).
Perbedaan_archaebacteria_eubactyeria

Oleh karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk bereproduksi dengan sangat cepat, anggota kingdom Monera menjadi makhluk hidup yang paling melimpah di bumi ini. Misalnya, Escherichia coli yang dapat bereproduksi melalui pembelahan biner setiap 15 menit sekali dan kisaran habitatnya yang luas.
Bakteri dapat ditemui hampir di setiap jenis lingkungan yang ada di bumi, mulai dari dasar laut, di dalam batuan karang, dan daratan. Struktur seperti bakteri telah ditemukan pada sebuah meteor Martian yang berusia lebih dari tiga miliar tahun yang lalu. Jika hal tersebut benar-benar fosil, maka diperkirakan bakteri telah hidup di Bumi dan Mars. Namun, hal tersebut masih harus diteliti lebih lanjut.

1. Eubacteria (Bakteri)
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal yang hidup bebas di mana-mana. Bakteri berukuran sangat kecil, yaitu hanya 0,2–10 mikrometer (1 mikrometer = 1/1000 milimeter).
Bakteri memegang peranan penting dalam kehidupan di bumi. Kehidupan makhluk hidup lain, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia sangat bergantung pada bakteri. Bakteri berguna dalam mendegradasi atau merombak sampah dan jasad mati. Bakteri juga berguna untuk mengubah komponen-komponen organik menjadi anorganik agar dapat diserap oleh tumbuhan.
a. Bentuk Bakteri
Bakteri mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Bentuk bakteri yang paling dikenal adalah batang atau  basil (tunggal: basilus), bulat atau  cocci (tunggal: coccus), dan spiral atau spirila (tunggal: spirilum). Bakteri coccus ada yang tersusun sendiri (monococcus) atau berkelompok. Bentuk kelompok bakteri, yaitu bergandengan ( diplococcus), untaian anggur (staphylococcus), rantai ( streptococcus ), dan tersusun delapan-delapan ( sarcina ). Bakteri bacillus ada yang berdiri sendiri ( monobacillus), berpasangan ( diplobacillus), dan membentuk rantai (streptobacillus ). Bakteri spiral ada yang berbentuk koma (vibrio ), spiral, dan spiroseta ( spirochete ). Perhatikan  gambar berikut.

Bentuk_bakteri

b. Struktur Tubuh Bakteri
Bakteri mempunyai tiga komponen pada tubuhnya, yaitu dinding sel, membran plasma, dan sitoplasma. Dinding sel bakteri mengandung material yang disebut peptidoglikan. Peptidoglikan disusun oleh rantai gula yang berikatan dengan peptida (rantai pendek asam amino).
Struktur_Bakteri

Pewarnaan Gram, salah satu teknik pewarnaan, dapat membedakan dua tipe dinding sel yang menyusun bakteri. Dari sistem pewarnaan ini dapat diklasifikasikan dua jenis bakteri, yaitu bakteri  Gram positif dan  bakteri Gram negatif. Dinding sel pada bakteri Gram negatif memiliki tambahan plasma membran dalam strukturnya. Membran luar ini terkadang toksik (beracun) bagi hewan dan dapat menimbulkan penyakit. Antibiotik penisilin bekerja paling baik untuk bakteri Gram negatif.
Pada dinding sel bakteri, terdapat kapsul atau lapisan berlendir yang tersusun atas polisakarida atau protein. Kapsul, lapisan berlendir, dan  pili(fimbriae) membantu bakteri bertahan hidup dalam lingkungan tertentu. Kapsul membantu agar bakteri dapat bertahan dari sistem imun hewan inangnya. Lapisan berlendir memungkinkan bakteri dapat menempel dalam jumlah banyak pada permukaan halus gigi dan menimbulkan kebusukan gigi. Jenis bakteri berlendir ini menyebabkan  dental plaque (plak gigi).
Beberapa bakteri memiliki semacam rambut halus di sekujur tubuhnya yang disebut pili (tunggal: pilus) atau fimbriae (tunggal: fimbria). Beberapa bakteri patogen menginfeksi sel inang dengan cara menempel pada membran sel inang menggunakan pilinya, misalnya bakteri penyebab gonorhoe. Beberapa bakteri juga memiliki piliseksual yang digunakan untuk bereproduksi secara seksual, seperti gambar berikut.

Philli_sex_bakteri

Beberapa bakteri dilengkapi dengan flagela (tunggal: flagelum). Dengan flagela memungkinkan bakteri menyebar di habitat baru, melakukan migrasi
menuju sumber nutrisi, atau meninggalkan lingkungan yang tidak memungkinkan. Namun, terdapat beberapa bakteri yang bergerak tanpa flagela. Bakteri tanpa flagela bergerak dengan cara berguling dan mengalir terbawa arus.
Jumlah dan letak flagela pada bakteri berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, bakteri dibedakan sebagai berikut.
1. Monotrik, terdapat satu flagela pada salah satu ujung bakteri.
2. Amfitrik, terdapat flagela satu ataupun banyak pada kedua ujung bakteri,
3. Lofotrik, terdapat banyak flagela pada salah satu ujung bakteri           4.Peritrik, terdapat banyak flagela di seluruh tubuh bakteri
Flagel_bakteri


Dengan adanya flagela, bakteri dapat merespons berbagai rangsang tingkah laku atau pergerakan yang disebut taksis . Beberapa jenis bakteri melakukan kemotaksis, bergerak menuju rangsang kimia yang diberikan oleh makanan atau menjauhi rangsang kimia yang dib erikan oleh bahan kimia toksik. Beberapa bakteri melakukan  fototaksis , bergerak menuju atau menjauhi cahaya, bergantung lingkungan yang mereka butuhkan.
Beberapa bakteri flagelata adalah  magnetotatic. Bentuk ini dapat mendeteksi daerah magnetik pada bumi. Hal ini disebabkan adanya bentuk magnet kecil berupa kristal besi pada sitoplasma mereka . Adanya alat sensor yang unik ini memungkinkan bakteri tersebut bergerak menurun menuju lingkungan sedimen akuatik dengan bantuan flagela mereka.
Ketika kondisi lingkungan sudah tidak mendukung lagi, pada banyak bakteri berbentuk batang, tubuh mereka dilindungi dengan struktur yang disebut endospora . Endospora artinya spora yang terbentuk di dalam bakteri.




Endospora_bakteri

c. Reproduksi Bakteri
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner . Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 × 10 pangkat 21  anakan baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan seperti di tempat berlumpur atau makanan yang lembap.
Bakteri juga dapat bereproduksi dengan cara  konjugasi . Beberapa konjugasi bakteri menggunakan pili seksual. Proses konjugasi dapat memproduksi kombinasi genetik baru dan menghasilkan bakteri dengan sifat baru. (Biologi Sejati).

image
Bagikan Artikel :
 
Didukung Oleh : YUSOFT™ | Kota Serbalawan
Copyright © 2013. Bio Edukasi.com - All Rights Reserved
Webstite Mahasiswa Biologi Universitas Simalungun
Template Created by Mastemplate | Creating Website
DMCA.com