Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem lima-kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Monera meliputi sebagian besar prokariotik (yaitu tidak punya inti sel. Oleh sebab itu, nama lainnya adalah Prokaryota atau Prokaryotae.
Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.
Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.
Organisme utama yang termasuk dalam kingdom Monera
adalah Eubacteria dan Archaebacteria. Keduanya merupakan organisme
prokariotik. Kelompok yang paling primitif, Archaebacteria, saat ini
mulai terbatas keberadaannya. Namun, tetap dapat ditemukan di tempat
tertentu, seperti sumber air panas dan daerah yang konsentrasi
oksigennya rendah.
Organisme prokariotik merupakan organisme yang inti
selnya belum memiliki membran inti. Adapun organisme eukariotik, sudah
memiliki membran inti. Untuk memperjelas perbedaan antara organisme
prokariotik dan eukariotik, perhatikan Tabel berikut (Campbell, 1998:
509).
Oleh karena ukurannya yang kecil dan kemampuannya untuk bereproduksi dengan sangat cepat, anggota kingdom Monera menjadi makhluk hidup yang paling melimpah di bumi ini. Misalnya, Escherichia coli yang dapat bereproduksi melalui pembelahan biner setiap 15 menit sekali dan kisaran habitatnya yang luas.
Bakteri dapat ditemui hampir di setiap jenis
lingkungan yang ada di bumi, mulai dari dasar laut, di dalam batuan
karang, dan daratan. Struktur seperti bakteri telah ditemukan pada
sebuah meteor Martian yang berusia lebih dari tiga miliar tahun yang
lalu. Jika hal tersebut benar-benar fosil, maka diperkirakan bakteri
telah hidup di Bumi dan Mars. Namun, hal tersebut masih harus diteliti
lebih lanjut.
1. Eubacteria (Bakteri)
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal yang hidup bebas di mana-mana. Bakteri berukuran sangat kecil, yaitu hanya 0,2–10 mikrometer (1 mikrometer = 1/1000 milimeter).
Bakteri memegang peranan penting dalam kehidupan di bumi. Kehidupan makhluk hidup lain, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia sangat bergantung pada bakteri. Bakteri berguna dalam mendegradasi atau merombak sampah dan jasad mati. Bakteri juga berguna untuk mengubah komponen-komponen organik menjadi anorganik agar dapat diserap oleh tumbuhan.
a. Bentuk Bakteri
Bakteri mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Bentuk bakteri yang paling dikenal adalah batang atau basil (tunggal: basilus), bulat atau cocci (tunggal: coccus), dan spiral atau spirila (tunggal: spirilum). Bakteri coccus ada yang tersusun sendiri (monococcus) atau berkelompok. Bentuk kelompok bakteri, yaitu bergandengan ( diplococcus), untaian anggur (staphylococcus), rantai ( streptococcus ), dan tersusun delapan-delapan ( sarcina ). Bakteri bacillus ada yang berdiri sendiri ( monobacillus), berpasangan ( diplobacillus), dan membentuk rantai (streptobacillus ). Bakteri spiral ada yang berbentuk koma (vibrio ), spiral, dan spiroseta ( spirochete ). Perhatikan gambar berikut.
1. Eubacteria (Bakteri)
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal yang hidup bebas di mana-mana. Bakteri berukuran sangat kecil, yaitu hanya 0,2–10 mikrometer (1 mikrometer = 1/1000 milimeter).
Bakteri memegang peranan penting dalam kehidupan di bumi. Kehidupan makhluk hidup lain, seperti hewan, tumbuhan, dan manusia sangat bergantung pada bakteri. Bakteri berguna dalam mendegradasi atau merombak sampah dan jasad mati. Bakteri juga berguna untuk mengubah komponen-komponen organik menjadi anorganik agar dapat diserap oleh tumbuhan.
a. Bentuk Bakteri
Bakteri mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Bentuk bakteri yang paling dikenal adalah batang atau basil (tunggal: basilus), bulat atau cocci (tunggal: coccus), dan spiral atau spirila (tunggal: spirilum). Bakteri coccus ada yang tersusun sendiri (monococcus) atau berkelompok. Bentuk kelompok bakteri, yaitu bergandengan ( diplococcus), untaian anggur (staphylococcus), rantai ( streptococcus ), dan tersusun delapan-delapan ( sarcina ). Bakteri bacillus ada yang berdiri sendiri ( monobacillus), berpasangan ( diplobacillus), dan membentuk rantai (streptobacillus ). Bakteri spiral ada yang berbentuk koma (vibrio ), spiral, dan spiroseta ( spirochete ). Perhatikan gambar berikut.
b. Struktur Tubuh Bakteri
Bakteri mempunyai tiga komponen pada tubuhnya, yaitu dinding sel, membran plasma, dan sitoplasma. Dinding sel bakteri mengandung material yang disebut peptidoglikan. Peptidoglikan disusun oleh rantai gula yang berikatan dengan peptida (rantai pendek asam amino).
Pewarnaan Gram, salah satu teknik pewarnaan, dapat membedakan dua tipe dinding sel yang menyusun bakteri. Dari sistem pewarnaan ini dapat diklasifikasikan dua jenis bakteri, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Dinding sel pada bakteri Gram negatif memiliki tambahan plasma membran dalam strukturnya. Membran luar ini terkadang toksik (beracun) bagi hewan dan dapat menimbulkan penyakit. Antibiotik penisilin bekerja paling baik untuk bakteri Gram negatif.
Pada dinding sel bakteri, terdapat kapsul atau
lapisan berlendir yang tersusun atas polisakarida atau protein. Kapsul,
lapisan berlendir, dan pili(fimbriae) membantu bakteri bertahan hidup
dalam lingkungan tertentu. Kapsul membantu agar bakteri dapat bertahan
dari sistem imun hewan inangnya. Lapisan berlendir memungkinkan bakteri
dapat menempel dalam jumlah banyak pada permukaan halus gigi dan
menimbulkan kebusukan gigi. Jenis bakteri berlendir ini menyebabkan
dental plaque (plak gigi).
Beberapa bakteri memiliki semacam rambut halus di
sekujur tubuhnya yang disebut pili (tunggal: pilus) atau fimbriae
(tunggal: fimbria). Beberapa bakteri patogen menginfeksi sel inang
dengan cara menempel pada membran sel inang menggunakan pilinya,
misalnya bakteri penyebab gonorhoe. Beberapa bakteri juga memiliki
piliseksual yang digunakan untuk bereproduksi secara seksual, seperti
gambar berikut.
Beberapa bakteri dilengkapi dengan flagela (tunggal:
flagelum). Dengan flagela memungkinkan bakteri menyebar di habitat baru,
melakukan migrasi
menuju sumber nutrisi, atau meninggalkan lingkungan yang tidak memungkinkan. Namun, terdapat beberapa bakteri yang bergerak tanpa flagela. Bakteri tanpa flagela bergerak dengan cara berguling dan mengalir terbawa arus.
menuju sumber nutrisi, atau meninggalkan lingkungan yang tidak memungkinkan. Namun, terdapat beberapa bakteri yang bergerak tanpa flagela. Bakteri tanpa flagela bergerak dengan cara berguling dan mengalir terbawa arus.
Jumlah dan letak flagela pada bakteri berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, bakteri dibedakan sebagai berikut.
1. Monotrik, terdapat satu flagela pada salah satu ujung bakteri.
2. Amfitrik, terdapat flagela satu ataupun banyak pada kedua ujung bakteri,
3. Lofotrik, terdapat banyak flagela pada salah satu ujung bakteri 4.Peritrik, terdapat banyak flagela di seluruh tubuh bakteri
1. Monotrik, terdapat satu flagela pada salah satu ujung bakteri.
2. Amfitrik, terdapat flagela satu ataupun banyak pada kedua ujung bakteri,
3. Lofotrik, terdapat banyak flagela pada salah satu ujung bakteri 4.Peritrik, terdapat banyak flagela di seluruh tubuh bakteri
Dengan adanya flagela, bakteri dapat merespons
berbagai rangsang tingkah laku atau pergerakan yang disebut taksis .
Beberapa jenis bakteri melakukan kemotaksis, bergerak menuju rangsang
kimia yang diberikan oleh makanan atau menjauhi rangsang kimia yang dib
erikan oleh bahan kimia toksik. Beberapa bakteri melakukan fototaksis ,
bergerak menuju atau menjauhi cahaya, bergantung lingkungan yang mereka
butuhkan.
Beberapa bakteri flagelata adalah magnetotatic.
Bentuk ini dapat mendeteksi daerah magnetik pada bumi. Hal ini
disebabkan adanya bentuk magnet kecil berupa kristal besi pada
sitoplasma mereka . Adanya alat sensor yang unik ini memungkinkan
bakteri tersebut bergerak menurun menuju lingkungan sedimen akuatik
dengan bantuan flagela mereka.
Ketika kondisi lingkungan sudah tidak mendukung lagi,
pada banyak bakteri berbentuk batang, tubuh mereka dilindungi dengan
struktur yang disebut endospora . Endospora artinya spora yang terbentuk
di dalam bakteri.
c. Reproduksi Bakteri
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner . Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 × 10 pangkat 21 anakan baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan seperti di tempat berlumpur atau makanan yang lembap.
Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner . Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 × 10 pangkat 21 anakan baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan seperti di tempat berlumpur atau makanan yang lembap.
Bakteri juga dapat bereproduksi dengan cara
konjugasi . Beberapa konjugasi bakteri menggunakan pili seksual. Proses
konjugasi dapat memproduksi kombinasi genetik baru dan menghasilkan
bakteri dengan sifat baru. (Biologi Sejati).